Minggu, 15 Januari 2012

AS Bantah Terlibat Pembunuhan Ilmuwan Iran

Iran menuduh AS dan Israel berada di balik pengeboman tersebut.

Amerika Serikat membantah terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Iran kemarin. Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menyatakan, pihaknya mengutuk aksi kejahatan apapun yang terjadi di Iran.

"Saya membantah keterlibatan AS dalam tindak kejahatan apapun di Iran," kata Clinton seperti diberitakan Aljazeera, Kamis 12 Januari 2012. Juru bicara Clinton menambahkan, AS mengutuk kejahatan yang terjadi pada orang yang tidak bersalah, dan menyampaikan ungkapan belasungkawanya.

Sebelumnya, Iran menuding AS dan sekutunya Israel berada di balik kematian Mostafa Ahmadi Roshan, seorang ilmuwan nuklir yang tewas dalam pengeboman. Alasannya, jenis bom yang meledak sama dengan bom yang menewaskan ilmuwan nuklir lain setahun sebelumnya.

Israel tidak memberikan komentar resmi apapun terkait tudingan Iran. Juru bicara kemiliteran Israel Yoav Mordechai melalui akun Facebooknya menduga pengeboman Ahmadi merupakan aksi balas dendam.

"Saya tak tahu siapa yang berniat balas dendam, namun saya pastinya tidak sedih," tulis Mordechai. Sekutu dekat Israel, AS memberi respon lebih jelas dengan mengeluarkan bantahan.

Bantahan AS semakin meruncingkan konflik kedua negara yang memanas akibat program nuklir Iran. Wakil presiden Iran, Mohammad Reza Rahimi, menegaskan bahwa program nuklir mereka untuk tujuan damai, dan akan tetap berlanjut apapun yang terjadi.

"Siapapun yang menyatakan sedang memerangi terorisme sebenarnya sudah mengincar ilmuwan Iran. Mereka harus tahu kalau ilmuwan Iran tak akan menyerah dalam mengembangkan nuklir damai," tegas Rahimi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar